Tidak berbeda dengan suku Cucurbitaceae yang lain, dalam berbudi daya melon, diperlukan bahan benih yang bermutu, tersedianya sarana produksi lain, seperti pupuk lengkap, pestisida yang sesuai, tepat dosis dan jenisnya tepat cara dan saat aplikasinya.
Mengingat melon umurnya pendek, kehidupannya sangat memerlukan kondisi lingkungan tempat tumbuh yang sangat mendukung, seperti keadaan tanah, pH tanah, cara pemupukan, pengairan, dan pemeliharaannya (memangkas dan lain-lain).
-
Pada umumnya setiap tanaman memerlukan struktur tanah yang gembur/poreous. Butir-butir tanah dihaluskan dengan cara di cangkul. Namun, hal ini belum cukup untuk menjamin struktur tanah tetap poreus selama musim tanam berlangsung. Hal itu disebabkan oleh perlakuan pengairan dan penyiraman butir-butir tanah dapat menjadi mampat sehingga (udara) tanah menjadi jelek.Untuk menjaga struktur tanah agar tetap baik, gunakanlah abu sekam.
- Abu SekamAbu sekam di pedesaan masih merupakan limbah yang belum banyak dipergunakan. Dengan menggunakan abu sekam tanaman melon akan tumbuh subur.Beberapa Manfaat Abu Sekam antara Lain:
- Abu sekam merupakan bahan yang steril
- Abu sekam menambah unsur kalium 30% adalah tanah
- Abu sekam memperbaiki struktur dan aerasi tanah
- Abu sekam merupakan buffer/penahan terhadap (perubahan) suhu antara siang dan malam, sehingga daerah perakaran memiliki suhu yang stabil
- Abu sekam meningkatkan daya cekap terhadap air pada saat tanah di aliri
- Abu sekam meningkatkan daya serap akar terhadap unsur hara.
- Pupuk TSP Tepung (puder)Formulasi pupuk TSP dalam bentuk granula (butiran) bertujuan memudahkan dalam cara penggunaannya di lapangan. Namun dalam budi daya melon akan sangat membantu. Hal itu sangat erat hubungannya dengan umur tanaman melon yang cukup pendek (60-75 hari).
- Kapur dan Terusi (CuSO4)
Kapur, baik dalam bentuk dolomit, siolit maupun CaO, dalam budidaya tanaman dimaksudkan untuk menetralkan kondisi (keasamaan atau kebasaan) yang rendah. Oleh karena itu dosisnya tergantung pada Ph tanahnya. Adapun terusi merupakan senyawa tembaga (Cu) yang beracun bagi bakteri dan jamur yang sangat merugikan bagi tanaman melon. Selain itu Cu merupakan unsur hara mikro yang diperlukan untuk meningkatkan penyerapan terhadap unsur hara makro (N,P,K). Secara bersama-sama, kapur dan terusi merupakan senyawa kimia (fungisida) yang sangat efektif untuk mengendalikan bakteri dan jamur.
Borate (Borax)Merupakan unsur hara mikro yang keberadaanya dalam tanah sangat dibutuhkan oleh tanaman melon. Oleh karena itu, borate berperan sebagai aktifator dalam proses penyerapan dan pemanfaatan unsur hara makro dari urea, TSP, KCI, ZA yang dipergunakan dalam budidaya tanaman ini.
Zat pengatur tanah (ZPT) dan pupuk cair pelengkapZat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan hara; dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses kedalaman dalam tanaman. Adapun pupuk pelengkap cair (PPC) adalah senyawa yg mengandung beberapa unsur hara makro dan mikro serta dilengkapi dengan endapan vitamin dan protein yg berbentuk cairan, mudah diserap dan tidak beracun bagi tanaman.- Mulsa Plastik Hitam
Mulsa plastik ini di rancang sedemikian rupa untuk tujuan-tujuan khusus dalam dunia pertanian. Mulsa ini memiliki dua permukaan dengan warna yang berbeda, yaitu bagian permukaan berwarna hitam untuk ditempatkan pada bagian bawah/mennutup tanah, sedangkan pada bagian permukaan atas tanah. - Peralatan dan Alat Bantu yang dipergunakan
Peralatan yang diperlukan dalam budidaya melon cukup sederhana, yaitu seperti berikut: - Polybag ukuran 7 x 10 cm untuk menyemai dan mengecambahkan biji;
- hand sprayer untuk menyiram dan melembabkan media dalam pesemaian serta keperluan pengendalian hama dan penyakit tanaman,
- timba, gembor, dan drum untuk menyiram tanaman dan melarutkan pupuk,
- gelas ukur untuk mengukur dan menakar kebutuhan pestisida, ZPT dan PPC.
- gayung penyiram ukuran 250 cc, 500 cc, 750 cc, dan 1.000 cc.
- tali rafia
- pisau atau silet untuk memangkas, dan
- masker.
PROSES PRODUKSI DAN CARA PENGERJAAAN
- Pengolahan tanah
Pengolahan tanah untuk tanaman melon dibedakan/dilakukan dalam dua tahap. - Pengolahantanah tahap I
Pada tahap ini, tanah di bajak satu kali, dicangkul, dan dilanjutkan dengan membuat bedengan. Untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, tanah dicangkul hingga diperoleh struktur yang gembur, karena tanaman ini berakar lembut yang berkembang di bagian lapisan atas dengan kedalaman berkisar 30 cm hingga 40 cm.
Bersmaan dengan pembajakan dilakukan juga pengapuran dengan dolomit, siolit atau kapur pertanian yang lain sebanyak 5 kuintal/hektar atau tergantung derajat keasamaan tanahnya. Setelah pengolahan dan pembuatan bedegan, tanah dibiarkan istirahat minimal selama 15 hari. - Pengolahan tanah tahap II
Pada pengolahan tahap ini, tanah di cangkul lagi hingga diperoleh struktur yang lebih baik. Lanjutkan dengan pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak yang dikehendaki, misalnya 100 cm x 50 cm, 100 cm x 60 cm, 100 cm x 70 cm, dan jarak tanam lain yang dikehendaki.
Tiap-tiap lubang tanam diberi pupuk dasar berupa campuran pupuk kandang, urea, ZA,TSP, KCI, dolomit atau sitolit, borate, terusi, furadan 3G dan abu sekam yg dicampur secara merata, tancapkan ajir kecil serta lanjutkan dengan penutupan tanah dengan plastik (black silver plastik). - Menyemai Benih Melon
Lakukan penyemaian benih dengan urutan sebagai berikut - siapkan media lahan berupa campuran pupuk kandang, tanah lapisan atas, kapur dan furadan serta isikan pada polybag.
- lakukan pembersihan tempat terlebih dahulu sebelum penyemaian benih dengan insektisida + fungisida, borak atau dengan formalin dengan cara menyemprot.
- sebelum di semai, rendam biji melon terlebih dahulu dengan air hangat selama 1 jam, dan lanjutkan rendaman lagi dengan fungisida selama 30 menit.
- siram tanah hingga basah, tetapi tidak sampai becek, tancapkan biji dengan bagian yang runcing terletak dibawah dan jangan terbalik.
- Atur polybag dalam bedengan pesemaian dan beri sungkup dari plastik transparan berwarna putih untuk menjaga kelembabanya, melindungi dari air hujan yang lebat dan gangguan-gangguan lain yang mungkin timbul.
- lakukan penyiraman jika diperlukan dengan menggunakan penyemprot atau gembor berlubang halus.
- pada umur 5-7 hari, biji sudah mulai berkecambah. Bantulah melepaskan kanopi atau kulit biji dari calon daunnya agar lebih cepat pertumbuhannya.
- pada umur 10-14 hari atau setelah bibit berdaun 4-5 helai, bibit telah cukup kuat untuk dipindahkan ke lahan pertanaman.
- Penanaman Benih Melon
- Pengeluaran bibit dari Polybag
terlebih dahulu siramlah bibit di pesemaian hingga cukup basahmediannya, rendam atau semprot dengan menggunakan larutan fungisida (Dithane M-45, Benlate T-120, Antracol) sebanyak 2 gram/liter selama lima menit.
Agar tidak merusak air, tekan perlahan-lahan atau epak dengan telapak tangan media bibit polybag hingga keadannya menjadi lebih longgar. Dengan cara demikian bibiit akan mudah dikeluarkan dari polybag. - Membuka/menyobek (penutup) Plastik
Dua atau tiga hari sebelum proses penanaman, lubang-lubang tanam yang telah dibuat perlu dibuka penutupnya dengan cara mengiris dengan pisau silet. Iris menyilang atau bulat dengan diameter 10-15 cm. - Menanam Bibit Melon
Setelah penutup plastik itu terbuka, lakukan penyiraman pada lubang tanam, kemudian lakukan penugalan. Tanam bibit pada lubang (tanam) dan siramlah. - Pemeliharaan Tanaman Melon
Pemeliharaan tanaman melon dapat dilakukan seperti berikut ini: - Pengairan
selama proses pertumbuhan, perkembangan, dan pembuahan pengairan mutlak diperlukan. - Pengajiran
melon merupakan jenis tanaman yang tumbuh merambat. Untuk tempat merambat diperlukan ajir yang dapat dibuat dari kayu atau belahan bambu. Pengajiran dilakukan setelah tanaman mulai tumbuh dan mengeluarkan sulur. - Merambatkan dan mengikat tanaman
Sulur-sulur tanaman buah melon tidak cukup kuat untuk membelit pada ajir sebagai rambatannya. Untuk itu perlu bantuanmanusia untuk untuk mengikatkannya pada ajir. Pengikatan juag brfungsi agar tanaman tidak roboh. Pengikatan itu juga janagn terlalu kuat, karena pohon ini lama-kelamaan akan terus tumbuh berkembang. - Pemangkasan tanaman
Pemangkasan tanaman melon perlu dilakukan secara teratur agar terjadi keseimbangan antara tahap vegetatif danperkembangbiakan. Dengan cara itu diharapkan tanaman dapat berproduksi dengan baik dan optimal.
Pemangkasan pada tanaman melon, ditujukan pada tiga bagian, berikut : - Pemangkasan bentuk dilakukan agar tanaman memiliki bentuk dan ukuran yg sesuai den seimbang. Pemangsasn dilakukan terhadap tunas-tunas yg tumbuh pada ketiak-ketiak daun. Yang dipangkas (dibuang) adalah tunas-tunas pada ketiak daun ke 1 hingga ke 8 serta tunas-tunas pada ketiak daun ke 12 hingga ke 25. Tunas-tunas pada ketiak daun ke 9, ke 10 dan ke 11 dipelihara sebagai cabang-cabang buah atau cabang produksi
- Pangkasan produksi dilakukan agar calon-calon buah pada cabang-cabang produksi dapat berkembang dengan sempurna.
Caranya dengan membuang tunas-tunas yang selalu tumbuh pada ketiak-ketiak daun, sedangkan khusus pada cabang-cabang produksi dipangkas pada satu ruas di atas bakal buah/pentil.
Hal itu dimaksudkan apabila terjadi infeksi oleh patogen (penyebab penyakit) setelah pemangkasan, proses penjalarannya masih dapat di hambat dengan memotong bagian cabang tersebut sehingga bakal buah atau pentil tidak langsung terkena infeksi. - Pangkas pucuk/toping dilakukan pada daun ke 25 dengan tujuan agar energi tumbuh yang ada dipergunakan untuk proses produksi secara maksimal.
- Seleksi Buah
Seleksi buah dilakukan dengan tujuan agar ukuran,bentuk, dankualitas buah yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada akhirnya dari ke 3 cabang buah yang dipelihara, yaitu cabang ke 9, ke 10, dan ke 11, dipilih dua cabang saja. - Mengikat buah
Buah melon akan berkembang terus menjadi buah yang besar, hingga memiliki berat antara 0,8 - 1,5 Kg. Cabang-cabang melon tidak cukup kuat dibebani buah-buah tersebut. Untuk menjaga agar batang dan cabangnya tidak patah, perlu dilakukan pengikatan buah pada ajir penopanngya. - Pemupukan
- Pupuk dasar yang diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah tahap II, dosis dan jenis yang digunakan adalah
- UREA 50 KG
- ZA 250 KG
- TSP 100Kg
- KCI 100Kg
- borate 5 Kg
- terusi 5 Kg, dan
- Insektisida karbofuran (furadan 3G, dll) 0-10 kg. Dosis diatas adalah untuk lahan 1 ha.Untuk memperoleh struktur tanah yang lebih baik, perlu ditambahkan pupuk kandang dan abu sekam pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak mungkin.
- Pupuk susulan
- Pada umur 3-5 hari setelah tanaman tumbuh, tanaman dipupuk dengan pupuk pelengkap cair (PPC), ZPT, insektisida dan fungisida dengan interval 3-7 hari atau tergantung pada keadaan pertumbuhan tanaman.
Catatan : Untuk meningkatkan efektifitas, sebaiknya ZPT diberikan sendiri tanpa campuran bahan yang lain. - Sepuluh hari setelah tanam, tanaman di pupuk dengan NPK 15-15-15 yang dicairkan sebanyak 250 cc/tanaman dan pemberiannya terus di tingkatkan sesuai dengan umur tanaman dengan interval 5-7 hari atau tergantung pada keadaan pertumbuhan tanaman.
Cara membuat larutan NPK adalah 1 kg NPK dilarutkan dengan 100 liter air - Perlindungan jasad pengganggu
Sejak bibit ditanam hingga masa produksinya, jasad pengganggu utama pada tanaman melon berturut-turut adalah sebagai berikut : - Hama : Ulat tanah (agrothis sp), kepik hijau, kutu penghisap tanaman, lalat buah, perusak daun, tunas dan bunga
- Penyakit : embun tepung (downy mildew), layu bakteri, busuk akar, virus dan nematoda.
- Panen
Panen dilakukan apabila tanaman telah berumur kurang lebih 60-75 hari setelah tanam atau apabila pada buah telah terlihat tanda-tanda, seperti tangkai pada pangkal buah sudah mulai retak-retak, jaring buah telah rapat dan terlihat jelas/menonjol (tergantung varietas tanaman), aroma buah menjadi harum, dan kulit buah mulai terlihat perubahan. Cara memanen dengan menggunakan pisau yang tajam dan diiris pada bagian tangkai buahnya.
0 Response to "Cara Bertanam Melon (Cucumis Melo Linn)"
Posting Komentar
Perhatian : Untuk kebaikan bersama Dilarang menyisipkan Link Hidup.
jika cuma teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu tidak menjadi masalah, kalaupun masih ada tentunya Pihak Admin akan Menghapusnya.