Cara Membedakan Jenis Kelamin Pada Burung Kenari

A.Tanda-tanda Jenis Kelamin:

Tanda-randa burung kenari jantan:

1. Begitu anak burung belajar makan apabila jantan maka ia belajar berkicau.
2. Pada saat bertengger dan menggerakan gadu paruhnya membuka dan mengeluarkan desingan halus.
3. Suara semakin keras (desingan) dengan bertambahnya umur.
4. Bentuk dubur agak memanjang.
1. Bentuk dubur jantan memanjang menyerupai bumbung
2. Bentuk dubur betina tumpul.
3. Pada anak burung umur 1 sampai 2 bulan, anak burung jantan bibir duburnya agak tebal, atau membengkak.
4. Pada anak burung betina bibir duburnya tipis dan menciut.
5. Raut Muka:
1. Burung jantan mempunyai dagu melembung
2. Gelembung suara lebih besar
3. Geraham jantan lebih kasar
4. Raut muka jantan kelihatan lebih bulat.
5. Raut muka jantan kasar dan berengut, sedangkan pada betina lebih halus dan lancip.
6. Gerak-gerik:
1. jantan gerakannya lebih lincah
2. Jantan jika meloncat-loncat kepala berpaling ke kiri dan ke kanan dan diikuti suara ciiit....... cieeeeeettt.

B.Cara Merawat Burung Kenari Menjelang Dewasa

Anak burung dicampurkan antara jantan dan betina dalam sangkar umbaran. Sangkar itu cukup luas dan selalu mendapat sinar matahari pagi. Usahakan burung muda dan burung deasa dipisahkan. Hal ini untuk menghindari agar makanan burung muda tidak dihabiskan oleh burung dewasa.

Apabila burung-burung muda tersebut sudah mencapai umur 6 bulan, dipisahkan antara pejantan dan betina. Burung jantan ditempatkan pada kandang tunggal, sedangkan burung betina tetap ditempatkan pada kandang umbaran. Jika antara burung jantan dan betina tidak segera dipindahkan, hal itu akan menghambat birahi.

Burung jantan yang baru dipisahkan ke dalam sangkar tunggal akan gelisah. Hal ini disebabkan biasa hidup bersama-sama. Burung jantan dengan bertambahnya umur akan meningkatkan pula birahinya dan mulai berkicau. Kicau ini perlahan yang makin lama makin keras. Kicauan ini merupakan upaya jantan birahi memikat betina.

Pada burung betina tidak baik bila dipelihara dalam sangkar tunggal. Hal ini disebabkan burung yang hidup pada sangkar tunggal kurang gerakan. 

Hal itu akan menyebabkan terjadinya penimbunan lemak pada tubuhnya. Pada burung betina perlemakan ini bisa menghambat produski telur. Untuk menghindari perlemakan, burung harus aktif bergerak atau dengan kata lain burung ditempatkan pada sangkar yang luas.

Hindarkan mengurung burung betina sejak kecil sampai dewasa dalam sangkar tunggal. Pengurungan ini akan menyebabkan burung terlalu berlemak.