Ayam pelung merupakan salah satu jenis ayam lokal (ayam kampung) yang bayak terdapat di daerah Cianjur. Ayam ini biasa dipelihara oleh masyarakat untuk didengarkan suaranya yang sangat merdu. Pemeliharaan ayam pelung oleh masyarakat selama ini masih dilakukan secara sederhana meskipun telah ada beberapa pihak yang ikut campur tangan dalam memelihara ayam ini.
Daging dan telur ayam pelung sebenarnya dapat juga dimanfaatkan, tetapi pemanfaatan ayam pelung yang utama adalah sebagai ayam hias. Adapun ciri-ciri ayam pelung itu diantaranya adalah sebagai berikut:
- bentuk badannya besar, tetapi kukuh dn kuat. Jika berdiri tegak, temboloknya tampak besar dan menonjol;
- cakar panjang, besar, dan berwarna hitam, hijau, kuning atau putih (yang disenangi masyarakat biasanya berwarna hitam kebiru-biruan);
- bentuk kepala besar dan mata bercahaya terang;
- jengger besar, tebal, tegak, berwarna merah cerah dan berbentuk tunggal yang pinggirannya bergerigi;
- pial besar, bulat, dan berwarna merah cerah;
- warna bulu biasanya campuran antara warna merah dan hitam. Ayam tidak memiliki pola warna yang khas;
- ayam jantan dewasa memiliki suara yang khas, panjang berirama, lebih merdu dan lebih indah dari pada jenis lainnya;
- ayam jantan dewasa beratnya antara 3.500 s.d 6.100 gram, sedangkan ayam betina antara 2.500-4.500 gram.
Ayam pelung pertama kali bertelur sekitar umur 7-9 bulan, tetapi jika dipelihara secara intensif dengan memberi makanan yang berkualitas, ayam akan bertelur pada umur 5-6 bulan. Produksi telur satu periode antara 9-14 butir atau kurang lebih 106 butir per tahun. Jumlah produksi telur ayam pelung ini lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis ayam ras dan ayam kampung yang lain.
0 Response to "Ciri-ciri Ayam Pelung"
Posting Komentar
Perhatian : Untuk kebaikan bersama Dilarang menyisipkan Link Hidup.
jika cuma teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu tidak menjadi masalah, kalaupun masih ada tentunya Pihak Admin akan Menghapusnya.